Archives

0

Haruskah Aku

puisiku Rabu, 30 Desember 2009
salahkah aku
dengan semua yang kulakukan
salahkan aku
dengan semua yang terlewatkan

kenapa cinta
ketika tak bersama
kenapa sayang
ketika tak disisiku

haruskah terlupakan?
haruskah dipaksakan?
haruskah kupasrahkan?
haruskah?

apapun, tak dapat lupakanmu
apapun, selalu tentangmu
kini aku rindu
dan salah atas sikapku dulu
0

Tiggalkan semua

puisiku Selasa, 29 Desember 2009
jangan kau pedulikan...
lupakan...
hindarkan...

pergi...
jangan kembali..
tak percaya...

kini,
hidupku...
bukan hidupmu...
jalanku...
bukan jalanmu...

tinggalkan semua
jejak kaki dan tangan
yang pernah ada
dan mewarnai....

lupakan aku,
kan kulupakan dirimu...
0

Kenangan dalam senja

puisiku Minggu, 27 Desember 2009
dalam senja yang suram
kuberdiri memandang matahari terbenam
membayangkan masa silam
yang dulu amat suram

belaian sayang darimu
kini hilang dari kehidupanku
engkau pergi terlebih dahulu
hanya kenangan yang menemani sepiku

hatiku bagai tertusuk duri
sakit...sakit sekali
kasih, mengapa engkau pergi
meninggalkan ku sendiri

kini kusadari
apalah arti hidup ini
penuh teka-teki
yang sulit kumengerti
0

Disisa waktuku

puisiku
disisa waktuku,
ingin bertemu denganmu,
disisa waktuku,
ingin selalu bersamamu,

disisa mimpiku,
ingin kujalani bersamamu,
disisa mimpiku,
ingin kau selalu bersamaku,

dulu, waktu tak pernah berpihak,
dulu, waktu tak pernah menjawab,
dulu, waktu tak pernah mengerti,

kuingin mencintaimu,
kuingin menyayangimu,
kuingin membahagiakanmu,
kuingin selalu hadir untukmu,

walaupun tak tau berapa sisa waktuku,
walaupun tak tau berapa sisa umurku,
walaupun tak tau kapan berakhirku,
walaupun tak tau kapan nafas terakhirku,

untuk menepati janjiku,
kuakan lakukan apapun,
walaupun tiada sanggup kau menghargai,

ku ada untukmu,
selalu,
disisa waktuku...
0

untukmu

puisiku
fikiranku tak terbatas,
semua terlihat, tertulis jelas,
di atas secarik kertas,
untuk semua hal yang cadas,

ku sadari,
mungkin semua tak akan berarti,
karena kehidupan ini cukup menyiksa diri,
hingga kuberjalan bagaikan sebelah kaki,

cukup sudah derita yang kudapatkan,
juga cukup dengan airmata yang kuteteskan,
untuk semua perjalanan kehidupan,
tinggal kupikirkan jalan untuk menuju masa depan,

ku berdiri,
mencoba untuk berlari,
seorang diri,
mengejar matahari,

tapi semua itu hanya sia-sia,
kehidupan,kini bagiku,
hanya buaian belaka,
aku tak tau apa yang harus kulakukan,
karena cintaku telah bertepuk sebelah tangan...
TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

Cari Blog Ini

 
Copyright 2010 Puisi adalah Kehidupan